Hari Ke-6: Say What You Need To Say

Take all of your wasted honor
Every little past frustation

“Kamu kapan berangkat?”

“Berangkat Jum’at pagi, Minggu sore pulang.”

“Pasti orangtuamu seneng banget ketemu kamu.”

“Pasti lah, kami udah 1 bulan enggak ketemu.”

“Nanti kalau kamu pulang, bawain oleh-oleh, ya?

“Aku usahain. Kamu mau apa?”

“Apa aja, aku juga enggak tahu makanan khas dari sana.”

“Oke, nanti aku bawain khusus buat kamu”

“Serius? Oke, aku tunggu!” pandangan matanya mendadak berbinar.

Dia masih membantuku mengikat beberapa kerdus berisi baju bekas yang mau Mama berikan pada asisten rumah tangganya, sampai akhirnya muncul celetukan.

“Jujur, aku pengen kamu liburan panjang di sini aja, nemenin aku biar enggak stress sama masalah-masalahku.  

“Eh, kamu ada masalah apa? Kok enggak cerita?"

Hening. "Thamrin, kamu ada masalah apa?"

Satu tarikan nafas dia hela. "Enggak usah dibahas deh. Eh tapi, gimana kalau misal aku nganterin kamu terus ketemuan sama orangtuamu? Nanti kamu kenalin aku sebagai apa?”

Aku mengernyit. Ini makin aneh.

"Ya, aku bilang kalau kamu sahabatku di kantor. Kamu kenapa mendadak aneh gini?”

“Oh, gitu, ya?” pandangannya mendadak suram.

Take all of your so-called problems
Better put 'em in quotations

“Kalau bukan itu, apa lagi? Lagian, ngapain juga tiba-tiba kamu niat nganter terus ketemu orang tuaku? Kamu punya masalah apa, sih?”

“Yakin, kamu mau denger masalahku?” pancingnya.

Aku mengangguk.

“Masalahku cuma satu kok. Pengen minta kamu ke orang tuamu buat jadi istriku. Gimana?”

Walkin' like a one man army
Fightin' with the shadows in your head


06.01.2013
John Mayer - Say What You Need To Say

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer