Hari Ke-1: Aku Menyebutnya, New Year’s Eve
Dear 2012,
Kamu sudah berhasil melewati
detak demi detak
Menabur cerita hingga habis
lembaran kalender di dinding
Larut dalam suka duka, air mata
atau gelak tawa
Lalu, aku lipat juga bingkai
dengan rapi dalam kenangan
Mengikat nafas dengan erat
Tertatih memeluk dawai demi dawai
kedewasaan
Dear 2012,
Di masamu, aku mengulum
mataharimu lebih lama
Menyesapnya hingga tandas segala
hangat
Selalu mencandu datangnya pagi,
lalu membenci senja yang terlalu
dini ada
Meregang di penghujungmu
Kamu menjelma serupa raksasa
penabur pedih di setiap luka
Nafas nyaris putus satu demi satu
Sulur-sulurnya menghujam bak
jangkar
Terkesiap!
Lautan air mata alasan hati
kuyup!
Aku pun ruyup!
Demi tetap terjaga dari amukan
mimpi tanpa jeda
Nyata menjauh dari segala balok
angan-angan
Ini kapan diakhiri?
Menyerahku!
Memori terus rajin berkelebat
Aromanya larut dalam pekat
Pun hati yang masih terbebat,
(walau sejatinya) ingin
mengibaskan dengan cepat
Dear 2013,
Aku pilu menggapaimu dengan
mimpi-mimpi baru
Ini jauh karena engganku,
tapi sekadar menghindar dari
lebam membiru
Dear 2013,
Bukan aku tak senang kedatanganmu
Biar aku berjalan pelan-pelan
dulu
Waktu pasti sudi ajari cara
memberangus segala pilu
Akhirnya nanti, aku akan sungguh
mencintaimu
Dengan cerita baru
Pun di lembaran yang (sama
sekali) baru
01.01.2013
Semoga segalanya tetap manis, di 364 hari berikutnya
Komentar
Posting Komentar