Hari Ke-9: Aku. Kamu. Aksara.
Kita, sebut saja penghuni abadi pada koin mata uang
Hidup di dua sisi yang tertera berbeda
Angkuh memuliakan segala dalih yang melulu itu-itu
Terjawab tuntas di segala jemu, tak sedikit pun celah berongga
Kita, sebut saja mengarak hati pada tipu
Melempar remahan riuh suka, jauh tinggi ke udara
Meredam tunas rindu yang (masih) subur beranak-pinak
Membebat serpihan kenangan
Tuntas melipat erat-erat debar rasa paling hebat
Kita, telak menghamba pada kusut
Takluk pada kemelut
Tangan tak lagi bisa memeluk, bibir hilang pada harap setitik kecup
Bertema jeda yang terperas habis ujung batasnya
Aku. Kamu. Kita
(masih) Sekumpulan aksara yang hari ini rajin kudesah lamat-lamat
Ah, tiadamu
Adalah seperti itu (nanti) cerita kubiasakan
09.01.2013
Hidup di dua sisi yang tertera berbeda
Angkuh memuliakan segala dalih yang melulu itu-itu
Terjawab tuntas di segala jemu, tak sedikit pun celah berongga
Kita, sebut saja mengarak hati pada tipu
Melempar remahan riuh suka, jauh tinggi ke udara
Meredam tunas rindu yang (masih) subur beranak-pinak
Membebat serpihan kenangan
Tuntas melipat erat-erat debar rasa paling hebat
Kita, telak menghamba pada kusut
Takluk pada kemelut
Tangan tak lagi bisa memeluk, bibir hilang pada harap setitik kecup
Bertema jeda yang terperas habis ujung batasnya
Aku. Kamu. Kita
(masih) Sekumpulan aksara yang hari ini rajin kudesah lamat-lamat
Ah, tiadamu
Adalah seperti itu (nanti) cerita kubiasakan
09.01.2013
Komentar
Posting Komentar