Hari Ke-2: Kembang Api yang Sempurna
Dhuaarrr…!
Malam tahun baru. Hari ke-365 di
tahun 2012. Ralat, hari ke-366 karena ini tahun kabisat. Tahun yang angkanya
habis dibagi empat.
Dhuaarrr…!
Ledakan kembang api saling bersahut-sahutan.
Membuat telinga pekak. Suaranya tidak kalah dengan penyanyi yang suaranya cetar
membahana. Membuat degup jantung berlarian tak tentu arah dengan telak.
Dhuaarrr…!
Gelak tawa masih riuh dari
halaman depan rumah. Tempatku berkumpul bersama sanak saudara. Puluhan kembang
api dibeli, hasil merengek pada orang tua sejak pagi.
“Ibu, kembang apinya bagus!” ujarku
sambil menggandeng tangannya erat-erat..
Ibu terdiam. Gelak tawanya hilang
dan genggaman tangannya mendadak tegang. Aku merasakan tatapannya, pilu.
Ibu lupa, anaknya tuna netra. Mengajakku
melihat dan berimajinasi tentang kembang api itu sia-sia.
02.01.2013
tiga paragraf awal aku kesulitan menemukan konflik, untungnya 3 paragraf terakhir berhasil menimbulkan twist,
BalasHapussaranku sih di kalimat akhirnya jangan terlalu gamblang bercerita, siratkan aja kalo si anak ini buta, biarkan pembaca yang berimajinasi.. hehe..