Pergi Untuk Kembali

Kalau saja kamu bertanya bagaimana rasanya ditinggalkan ketika masih menyimpan rasa sayang, biarkan aku menjawabnya dengan caraku. Dengan segera menggandeng tanganmu dan mengajakmu masuk ke hatiku. Aku akan dengan sukarela membiarkanmu melihat sendiri betapa leburnya rumahku setelah kamu tinggal pergi. Betapa kamu berhasil memorak-porandakan semuanya. Jangan coba tanya bagaimana sedihnya aku, karena aku tidak akan sanggup memberimu jawaban.

Tapi baiklah, aku akan mulai belajar menata rumahku. Siapa tahu kamu tiba-tiba datang lagi dari arah yang sama sekali tidak aku duga. Bukankah beberapa kepergian itu terkadang bisa jadi alasan untuk kembali? Jika tidak kembali dan pada akhirnya harus berpisah, bukankah perpisahan akan selalu mengantarkan kita pada sebuah pertemuan yang baru?

Maka anggrek Vanda, sungguh tak apa jika kuncupmu layu lebih dulu. Suatu hari nanti, datanglah lagi dengan cantik. Supaya kita, sesama Vanda, bisa saling bertatap muka dan tersenyum satu sama lain.

PS: Sebaiknya kamu mengucap terima kasih pada almarhum Eyang Kakungku. Karena beliau yang memberiku nama, dengan kamu sebagai inspirasinya.

06.02.2014