Sebuah Pesan
"Mama tidak setuju, kamu menikah dengan Aldy", ujar wanita itu tegas.
Aku gusar. "Tapi kenapa, ma? Orang tuanya sudah merestui dan ingin
kami segera menikah. Tanggal 25 bulan depan, mereka berencana
melamarku".
"Tidak, mama tetap tidak setuju. Bilang pada Aldy dan orang tuanya
untuk tidak coba-coba melamarmu atau mereka akan menyesal".
"Mama jahat! Apa alasan mama begitu melarang aku menikah dengan mas
Aldy? Aku bahagia, ma!", aku mulai menangis, "atau jangan-jangan, mama
melarang karena mas Aldy hanya anak angkat? Iya? Karena itu? Mama tega
sekali..."
Wanita itu bangkit dari kursinya, meninggalkanku hanyut dalam air
mata. Tepat di langkah kelima, dia berhenti lalu berkata, "karena Aldy
adalah anak yang mama buang, jauh sebelum mama menikah dengan papamu.
Tanda lahir di leher dan telapak tangan kirinya yang memberi tahu
mama".
09.11.2012
Aku gusar. "Tapi kenapa, ma? Orang tuanya sudah merestui dan ingin
kami segera menikah. Tanggal 25 bulan depan, mereka berencana
melamarku".
"Tidak, mama tetap tidak setuju. Bilang pada Aldy dan orang tuanya
untuk tidak coba-coba melamarmu atau mereka akan menyesal".
"Mama jahat! Apa alasan mama begitu melarang aku menikah dengan mas
Aldy? Aku bahagia, ma!", aku mulai menangis, "atau jangan-jangan, mama
melarang karena mas Aldy hanya anak angkat? Iya? Karena itu? Mama tega
sekali..."
Wanita itu bangkit dari kursinya, meninggalkanku hanyut dalam air
mata. Tepat di langkah kelima, dia berhenti lalu berkata, "karena Aldy
adalah anak yang mama buang, jauh sebelum mama menikah dengan papamu.
Tanda lahir di leher dan telapak tangan kirinya yang memberi tahu
mama".
09.11.2012
Komentar
Posting Komentar