Aku Benci Perpisahan

23 April 2012

Aku benci perpisahan. Apalagi jika harus berpisah dengan dia, yang saat ini terdiam dan hanya mampu menitikkan air mata. Dia wanita kebanggaanku, juga hidupku. Dan ah, betapa aku amat gusar melihatnya menangis. Kumohon, berhentilah menangis. Aku masih di sisimu. Setia mendampingi, pun menguatkanmu.

Lalu, inilah saatnya. Aku kesulitan melepas pandanganku. Inderaku merekam kenangannya, lalu kubasuh pilu dalam hati. Dalam hitungan menit, pesawat membawanya menembus awan menuju negara seberang.


25 April 2012

Perpisahan akhirnya terjadi. Dia sudah tidur dengan tenang, di brankar yang sama ketika dia pergi. Jarum infus sudah enyah, sama seperti denyut nadi sudah tiada dari tubuhnya. Kanker payudara mengajaknya pergi, menuju keabadian.

Selamat jalan, mami sayang.


30.11.2012

111 kata
Theme : Bandara

- Based on true story -

Komentar

Postingan Populer