Kebahagiaan untuk Anakku

Hidupku berubah, sejak suamiku meninggal karena overdosis. Kegiatannya
sebagai pengedar ganja secara sembunyi-sembunyi, turut menambah beban
bagiku. Para tetangga akhirnya menjauhiku, takut anak-anaknya diberi
racun.

Anakku juga tidak lagi bisa bermain dengan teman sebayanya. Dia
menjadi pemurung. Hatiku teriris, dia masih terlalu kecil untuk
menanggung dosa ayahnya. Betapa sampai hati, suamiku melakukan ini
semua pada kami.

Demi membahagiakan anakku, hari ini aku memasak masakan favoritnya,
rawon. Kami makan bersama, sepiring berdua, aku menyuapinya. Pada
suapan kelima, dia tiba-tiba terbatuk, aku menyusul kemudian. Beberapa
kali, sampai akhirnya muncul busa dari mulut kami. Tepat sebelum nafas
kami putus, aku mendekapnya erat.

Kami menjemput kebahagiaan abadi, lewat tujuh sendok sianida yang
kutabur pada masakanku.


13.11.2012

111 kata
Theme : sendok

Komentar

Postingan Populer