[Review Buku] Dunia di Balik Pintu Kayu
![]() |
Judul:
Dunia di Balik Pintu Kayu
Penulis:
Sulung Lahitani, Nina Nur Arifah, Rinrin Indiranie, dkk
Penyunting:
Istiadzah
Penata
Letak: Ranny Afandi
Desain
Sampul: Carolina Ratri
Ilustrasi:
Masya Ruhulessin
Penerbit:
Monday FlashFiction
Persis
ketika memegang dan akan membaca buku ini, saya seakan-akan merasa berubah
menjadi astronot. Kenapa? Ada dua alasan. Pertama, karena cover bukunya yang
seperti gambaran para ilmuwan yang sering saya lihat di buku-buku, perihal luar
angkasa. Kedua, karena melihat nama-nama penulis yang tercantum di cover buku, yang beberapa diantaranya saya
kenal lewat Monday Flash Fiction karena keahliannya membuat flashfiction,
setidaknya membuat saya tidak berani menebak terlalu jauh tentang isinya (lebih
tepatnya endingnya). Saya membiarkan diri saya “kosong”, alih-alih bersiap merasakan
gravitasi nol di luar angkasa.
Buku ini merangkum hampir semua flashfiction yang
ditulis selama MFF Idol berlangsung. Dibagi menjadi sepuluh bagian yang
sebenarnya adalah babak-babak dari MFF Idol. Beberapa cerita yang saya suka, idenya
unik. Ada juga yang idenya sederhana, tapi si penulis berhasil menuliskannya
menjadi cerita yang luar biasa. Tabik dari saya untuk penulis yang ide
tulisannya biasa ditemukan di sekitar kita, namun berhasil menjadikannya sebuah
tulisan yang jauh dari kata sederhana, ditambah dengan puntiran yang mengejutkan di akhir cerita.
Di
sisi lain, ada juga cerita yang seketika mengingatkan saya dengan seorang penulis
dan sebuah film. Yang pertama, tulisan Nina Nur Arifah yang berjudul Warisan,
di Completing Stage. Gaya penulisannya menggiring ingatan pada penulis misteri
favorit saya, S. Mara Gd. Karena pemilihan genre? Entahlah, tapi yang jelas,
tulisan Nina ini jadi salah satu dari sekian cerita favorit. Yang kedua, Pasca
Lima Bulan punya Ria Rochma, bagi saya idenya nyaris mirip jalan cerita salah
satu film yang dibintangi Will Smith, I Am Legend. Saya bilang nyaris mirip
karena tokoh utama tidak benar-benar sendirian. Jadi, ada perbedaan walaupun
tidak banyak.
Deconstruction
Stage, jadi bagian yang paling membuat saya tertawa, karena setiap penulis
ditantang untuk mengubah jalan cerita rakyat sebebas mungkin. Yang cukup
menarik, setiap kali sebuah cerita dekonstruksi berakhir, selalu dilampirkan
cerita rakyat yang asli. Jadi tidak terlalu menyulitkan pembaca untuk
menebak-nebak bagaimana cerita rakyat yang sebenarnya, sebelum dirombak tanpa
ampun oleh si penulis. Tulisan favorit? Cindelaras milik Rinrin Indrianie, juga
Seribu Candi untuk Roro Jonggrang milik Jiah Al Jafara. Dua tulisan itu bikin
ngakak banget.
Di
antara sekian penulis, saya mengacungkan jempol kepada Sulung Lahitani yang
beberapa tulisannya konsisten menggunakan istilah daerah, notabene dari daerah
Sumatra. Ini hal yang masih jarang saya temukan di beberapa tulisan
flashfiction.
Saya
masih menemukan typo, yang walaupun tidak banyak, tapi agak mengganggu. Saya
juga menyesalkan keputusan meletakkan penulisan halaman di bagian sisi dalam
buku. Mungkin agar terkesan anti
mainstream, tapi bagi saya, itu justru malah menyulitkan untuk melihat
sampai di mana pembaca membaca.
Pada
akhirnya, Pemulung Bola Mata milik Sulung Lahitani membuat saya tersadar dan
kembali pulang ke Bumi. Perjalanan sebagai astronot sudah selesai. Terlalu
cepat? Banget! Tapi setidaknya, saya bahagia dengan cerita-cerita flashfiction
yang ada di buku ini. Beberapa cerita memang jadi favorit, tapi semua cerita
yang sudah dipilih untuk ditampilkan di buku ini, semuanya menarik.
Sebagai pencinta flashfiction, dari
lima bintang, saya memberi tiga setengah bintang untuk keseluruhan isi buku, dan tambahan
setengah bintang untuk Deconstruction Stage.
_____
24.09.2014
Blogmu ganti template, cute.. :) *cemilin stobelinya*
BalasHapushehehe, ganti mulai kemaren. bikin makin pengen cemilin stroberi tiap kali buka :D
HapusAku terharuuu..
BalasHapusIya, masih banyak banget kekurangannya emang.. Hiks. Halaman di bagian dalam itu juga kesalahan hitung halaman. Kukira bakalan ada di bagian luar, ternyata setelah dicetak kok ada di dalam. Dan aku ngehnya juga telat heuheuheu T__T
Semoga lebih baik untuk buku berikutnya. Semangat!
yo'ih! semangat, mbak Red!
Hapus('-')9
mau donk bukunya, dah ada di book store ya?
BalasHapussejauh ini masih diterbitkan indie, mbak. kemaren sistem PO. dalam waktu dekat, rasanya bisa dipesan di nulisbuku.com :)
Hapus