#FF100Kata: Budak Nasionalis

Hanya tersisa kolor bergambar Sailormoon di tubuh Sang Tuan, dengan sesuatu menggembung di dalamnya. “Sini, Sayang.”

Budak cantiknya tersenyum. “Boleh, tapi Tuan harus nasionalis.”

“Maksudmu?”

“Kenapa Tuan mau sama saya?”

Sang Tuan mengecup dada budaknya. “Karena kamu lebih cantik daripada istriku yang kulitnya menggelap, jelek! Nolak kosmetik-kosmetik yang kubelikan segala, bah!”

“Cantik harus putih?”

“Iyalah! Ah, udahlah… sini, nafsuku sudah di ubun-ubun.”

“Baiklah.” Sang Budak mengenakan bajunya lagi.

Muka Sang Tuan pucat. “Lho, mau ke mana? Kamu harus melayaniku, aku sudah tidak tahan.”

“Mau jadi Sailormoon. Tuan rasis, harus dihukum dengan kekuatan bulan!” ujarnya sambil menarik keras penis Sang Tuan.

_____
20.09.2014
* FF100Kata, tulis ulang “Budak Nasionalis” milik Ahmad Abdul Muiz, di sini.

Komentar

Postingan Populer