#FF100Kata: Anak Setan
Ibu,
apa kabar?
Kabarku
buruk. Gejala flu ditambah kondisi
rumah yang tidak kondusif, membuat semua terasa semakin buruk.
Perempuan
sinting itu lagi-lagi menghasut ayah untuk mengeluarkanku dari rumah, dan sepertinya
ayah mulai terhasut.
Bagaimana
mungkin mereka bersekongkol untuk mengusirku pergi dari rumahmu, Bu?
Mereka pun mulai mencari-cari kesalahanku dan mengobral serapah.
“Puahh… asin! Bisa masak nggak? Dasar anak
setan!”
“Setan alas! Bersihin rumah!”
“Anak setan! Cuci baju yang bersih!”
Sejak
kapan rahimmu mengeluarkan setan, Bu?
Tapi
Ibu tenang saja. Mereka sudah tidak mungkin menghinaku. Di bibir mereka sudah
terjalin seutas senar. Nanti akan kumasak layaknya sup bibir ikan.
Ibu
mau?
_____
08.09.2014
*
FF100Kata, tema: SETAN
Penggambaran tokoh dan sering cerita ok cumanya twistnya mudah ditebak :)
BalasHapusSi ibu ini udah meninggal yah?
hehehe, udah aku kira bakal ada yang bilang mudah ditebak.
Hapussi ibu, terserah imajinasi pembaca, bebas. :)
makasih, Ajen. ;)
Penggambaran dengan satu tokoh seperti ini lumayan susah-susah gampang. Bagus ceritanya! :)
BalasHapusyeay! makasih, Om Harbow. tapi benernya, ini endingnya ketebak deh, kayak kata Ajen. :(
BalasHapusMenurutku jadi ketebak karena pembukanya itu 'Ibu, apa kabar?' sih.
BalasHapusTapi, tema SETAN di FF ini kental sekali, nggak sekedar tempelan. 'Aku'-nya benar-benar anak setan! Baik secara ungkapan atau (mungkin) harfiah. :D
keliatan dari kalimat pembuka, ya? maksud hati itu kayak lagi nulis surat, jadi pembukaannya kayak gitu.
Hapushehehe, aku sengaja ambil istilah "apa yang kamu bilang itu doa", jadi ya, karena sering dibilang anak setan, dengan sendirinya dia "menasbihkan diri" jadi anak setan.
makasih, kak. :)