Hello April!
Hello April! Bukan hal terlambat untuk menyapamu walaupun kini sudah di pertengahan bulan, kan? Jujur, aku selalu menunggu hadirmu di setiap pergantian tahun. Di bulan ini, mamaku merayakan hari ulang tahunnya dan aku selalu menikmati gurat wajah bahagia mama setiap kali aku membangunkannya di waktu subuh, demi sebuah ucapan selamat ulang tahun. Dan yang lebih membuatku menunggumu di tahun ini karena orang tuaku merayakan 25 tahun pernikahannya. Rasanya menakjubkan...itu jalan awal proses terbentuknya aku!
Di bulan ini juga, mendadak aku rindu sesuatu. Kangen. Ini sebenarnya dulu memang pernah aku bayangkan, sempat hilang dan kini aku harapkan lagi. Kali ini harapannya lebih kuat, tumbuh subur, menggeliat tanpa henti dan sulit dikendalikan.
Oke, aku rindu beribadah, sholat berjamaah dengan laki-laki yang aku sayang, laki-laki yang jadi jodohku. Ketika dia jadi imamku, dan aku jadi makmumnya. Di akhir ibadah, aku mencium tangannya dengan takzim. Ahh, keren... Rasanya itu bukan harapan yang muluk kan? Harapan itu doa, salah satu cara meminta dengan sepenuh hati untuk segera bertemu jodohku, yang sampai saat ini entah dimana.
Sebenarnya aku tidak terlalu bernafsu, juga agak malas untuk panjang lebar menulis tentang kerinduan yang ini. Aku takut jadi terlalu bermimpi. Takut jatuh. Menangis. Akhirnya malah jadi kebas untuk merasakan harapan baru. Biar aku jalani dulu apa yang ada sekarang. Let me go with the flow...
Di bulan ini juga, mendadak aku rindu sesuatu. Kangen. Ini sebenarnya dulu memang pernah aku bayangkan, sempat hilang dan kini aku harapkan lagi. Kali ini harapannya lebih kuat, tumbuh subur, menggeliat tanpa henti dan sulit dikendalikan.
Oke, aku rindu beribadah, sholat berjamaah dengan laki-laki yang aku sayang, laki-laki yang jadi jodohku. Ketika dia jadi imamku, dan aku jadi makmumnya. Di akhir ibadah, aku mencium tangannya dengan takzim. Ahh, keren... Rasanya itu bukan harapan yang muluk kan? Harapan itu doa, salah satu cara meminta dengan sepenuh hati untuk segera bertemu jodohku, yang sampai saat ini entah dimana.
Sebenarnya aku tidak terlalu bernafsu, juga agak malas untuk panjang lebar menulis tentang kerinduan yang ini. Aku takut jadi terlalu bermimpi. Takut jatuh. Menangis. Akhirnya malah jadi kebas untuk merasakan harapan baru. Biar aku jalani dulu apa yang ada sekarang. Let me go with the flow...
Komentar
Posting Komentar