Sebuah Surat di Siang Hari

Sudah lama, aku tidak pernah lagi menerima surat. Dari siapapun, dalam bentuk apapun. Dengan teknologi maju seperti sekarang, surat seakan tidak penting lagi. Manusia tinggal mengetik pesan, lalu mengirimnya lewat telepon seluler. Dalam hitungan detik, akan sampai pada si penerima. Kartu ucapan seakan hanya pajangan di toko buku.

Ketika aku kecil, hatiku selalu gembira saat kelebatan bayangan Pak Pos terlihat dari dalam rumah. Itu ketika aku masih rajin berkorespodensi dengan teman-teman yang aku kenal lewat majalah. Perasaanku pun jadi berdebar-debar, apa kira-kira yang tertulis di sana.

Siang ini, aku akhirnya merasakan perasaan berdebar itu lagi. Hatiku mencelos, membaca isi surat yang baru kuterima.

Dari Pengadilan Agama.

Surat panggilan sidang pertama perceraianku.


03.12.2012

111 Kata
Theme : Surat

Komentar

Postingan Populer