Pulaaannnggg....
Hello!
Jadi begini. Ceritanya, hari Minggu kemaren (17/06) mama saya baru saja pulang dari Bondowoso karena suatu keperluan. Nah, lewat obrolan santai di kamar mama, setelah cerita mama yang ke sekian soal kota itu, adik saya sempat spontan bilang,
"rumah Semolo (rumah saya sekarang) ini house tapi rumah Bondowoso itu home. Dan itu rasanya beda banget".
Waktu dia bilang itu, saya sok cool meng-iya-kan kata-katanya. Karena bisa dibilang, rumah Bondowoso itu rumah kedua buat saya. Liburan lari kemana juga kalau nggak ke situ? Sekalipun kota itu minim hiburan tapi di situ kota yang tenang. Nggak sibuk kayak di Surabaya. Bising. Polusi. And else.
Di Bondowoso, banyak sepupu juga keponakan yang bisa saya ajak main. Kadang mereka juga saya ajari Bahasa Inggris walaupun sedikit - sedikit. Tempat bisa makan banyak dengan harga murah (halaaahh...). Kota ini juga buat saya bisa merasa dekat ke leluhur - leluhur, mulai Opa-Oma sampai Buyut, bahkan saudaranya Buyut sekalipun. At least, kota ini bisa buat saya tenang...walaupun saya juga nggak terlalu paham kenapa.
Nah, subuh tadi...lagi-lagi lewat obrolan santai, saya iseng tanya ke adik saya,
"Eh, bentar...kapan itu kamu bilang, rumah Semolo itu house terus rumah Bondowoso itu home, emang bedanya apa? Bukannya sama aja ya?"
Jawaban si adik gini, "Kalau HOUSE, itu tempat dimana kamu ngrasa seakan-akan tempat itu cuma sekedar buat tempat makan atau bahkan numpang tidur. Tapi kalau HOME, itu tempat kamu ngrasa kalau kamu benar-benar pulang. Tempat kamu nemuin perasaan damai. Tempat yang bisa buat kamu tenang. Gitu...".
Sekarang, persis 9 jam berlalu sejak adik saya kasih penjelasan soal home dan house, saya baru bisa merenung. Mungkin itu alasan yang selalu buat saya damai ada di Bondowoso. Disana, saya merasa pulang. Saya merasa diterima tanpa sedikit pun cela, bagaimanapun kondisi saya saat itu. Saya bisa lepas dari setiap beban yang ada. The point is, saya benar-benar merasa PULANG.
Dan sekarang, lewat lirikan mata ke kalender di meja kerja, saya jadi mikir kalau ini sudah hampir 6 bulan sejak terakhir kali perjalanan saya ke Bondowoso. Terakhir persis tahun baru kemaren. Ah, sudah selama itu kah, saya nggak pulang ke "rumah"?. Rasanya, ini memang waktu yang tepat buat pulang. Otak saya sedang penuh, amat penuh dengan berbagai macam problem. Pekerjaan, keluarga, cinta. Komplit! Lengkap! Apa ya nggak kasihan sama blog ini? Melulu jadi "tempat sampah"...!?
Dear home,
Aku rindu menggebu. Semoga ini sama sekali bukan rasa yang terlalu.
Aku bukan lelah untuk hidup. Aku hanya ingin merasa bahwa di pelukmu, masih ada cinta mampu disesap.
Janji, berusaha pulang dalam waktu dekat. Aku butuh menyemaikan hati yang meranggas biar cinta kembali lebat.
Jadi begini. Ceritanya, hari Minggu kemaren (17/06) mama saya baru saja pulang dari Bondowoso karena suatu keperluan. Nah, lewat obrolan santai di kamar mama, setelah cerita mama yang ke sekian soal kota itu, adik saya sempat spontan bilang,
"rumah Semolo (rumah saya sekarang) ini house tapi rumah Bondowoso itu home. Dan itu rasanya beda banget".
Waktu dia bilang itu, saya sok cool meng-iya-kan kata-katanya. Karena bisa dibilang, rumah Bondowoso itu rumah kedua buat saya. Liburan lari kemana juga kalau nggak ke situ? Sekalipun kota itu minim hiburan tapi di situ kota yang tenang. Nggak sibuk kayak di Surabaya. Bising. Polusi. And else.
Di Bondowoso, banyak sepupu juga keponakan yang bisa saya ajak main. Kadang mereka juga saya ajari Bahasa Inggris walaupun sedikit - sedikit. Tempat bisa makan banyak dengan harga murah (halaaahh...). Kota ini juga buat saya bisa merasa dekat ke leluhur - leluhur, mulai Opa-Oma sampai Buyut, bahkan saudaranya Buyut sekalipun. At least, kota ini bisa buat saya tenang...walaupun saya juga nggak terlalu paham kenapa.
Nah, subuh tadi...lagi-lagi lewat obrolan santai, saya iseng tanya ke adik saya,
"Eh, bentar...kapan itu kamu bilang, rumah Semolo itu house terus rumah Bondowoso itu home, emang bedanya apa? Bukannya sama aja ya?"
Jawaban si adik gini, "Kalau HOUSE, itu tempat dimana kamu ngrasa seakan-akan tempat itu cuma sekedar buat tempat makan atau bahkan numpang tidur. Tapi kalau HOME, itu tempat kamu ngrasa kalau kamu benar-benar pulang. Tempat kamu nemuin perasaan damai. Tempat yang bisa buat kamu tenang. Gitu...".
Sekarang, persis 9 jam berlalu sejak adik saya kasih penjelasan soal home dan house, saya baru bisa merenung. Mungkin itu alasan yang selalu buat saya damai ada di Bondowoso. Disana, saya merasa pulang. Saya merasa diterima tanpa sedikit pun cela, bagaimanapun kondisi saya saat itu. Saya bisa lepas dari setiap beban yang ada. The point is, saya benar-benar merasa PULANG.
Dan sekarang, lewat lirikan mata ke kalender di meja kerja, saya jadi mikir kalau ini sudah hampir 6 bulan sejak terakhir kali perjalanan saya ke Bondowoso. Terakhir persis tahun baru kemaren. Ah, sudah selama itu kah, saya nggak pulang ke "rumah"?. Rasanya, ini memang waktu yang tepat buat pulang. Otak saya sedang penuh, amat penuh dengan berbagai macam problem. Pekerjaan, keluarga, cinta. Komplit! Lengkap! Apa ya nggak kasihan sama blog ini? Melulu jadi "tempat sampah"...!?
Dear home,
Aku rindu menggebu. Semoga ini sama sekali bukan rasa yang terlalu.
Aku bukan lelah untuk hidup. Aku hanya ingin merasa bahwa di pelukmu, masih ada cinta mampu disesap.
Janji, berusaha pulang dalam waktu dekat. Aku butuh menyemaikan hati yang meranggas biar cinta kembali lebat.
Michael Buble - Home
Let me go home
I'm just too far from where you are
I wanna come home
Komentar
Posting Komentar