[Prompt #74] Pesta dalam Kotak

Sumber


Di sudut ruangan, dia meringkuk dengan tangan serta kaki terikat, dan mulut tersumpal sebuah saputangan dekil. Dia terlihat ketakutan, ketika melihatku masuk ke ruangan itu. Badannya gemetar dan napasnya semakin cepat.

Ah, jangan takut, Sayang…

Dengan kasar kuambil sumpalan mulutnya dan segera menyodorkan sebungkus es krim stroberi ke mulutnya. Aku tersenyum melihatnya terburu-buru menghabiskan es krim itu. Mungkin dia sedang kehausan, pikirku. Atau kelaparan? Ah, siapa peduli.

Kuusap rambut panjangnya yang kusut dan mulai kusam. Sudah lima hari dia kusekap, wajar kalau penampilannya jadi tidak menarik. Aku berpikir, mungkin akan jauh lebih menyenangkan kalau aku memandikannya terlebih dahulu, sebelum akhirnya berpesta dengannya. Bukankah dia berhak mengikuti pesta yang berlangsung sekali seumur hidupnya, dalam keadaan bersih? Tapi apa bukannya malah membuang waktu? Aku ingin segera berpesta dengannya.

Aku menyodorkan segelas air dengan obat tidur yang sudah kularutkan, segera setelah dia menghabiskan es krim.

“Lepaskan aku!” teriaknya setelah menandaskan isi gelas.

Aku tersenyum. “Ssst… kamu pasti kulepaskan. Tunggu saja.” ujarku sambil mengembalikan saputangan dekil ke mulutnya.

Aku berdiri, lalu meninggalkannya. Tinggal menunggunya tertidur, dan pesta akan dimulai.

***

Lima kotak sudah kumasukkan ke bagian belakang mobil. Sebuah kertas dengan nama penerima kotak, sudah kulekatkan di atasnya. Dibyo Prakoso.

Kulihat lagi lima alamat yang akan kutuju untuk meletakkan satu demi satu kotak es tadi. Sudah kupastikan semua alamat itu berhubungan dengan Dibyo Prakoso, baik rumah atau tempat usahanya.

Sebentar lagi, Dibyo pasti bahagia melihat putrinya yang hilang selama lima hari, akhirnya pulang. Putrinya yang sudah kuajak berpesta dengan pisau daging, lalu kumutilasi tepat setelah jatuh tertidur. Dibyo bisa menemukan potongan lengan di kotak pertama, lalu potongan kaki di kotak selanjutnya. Tapi tidak jantungnya, karena aku memutuskan menyimpannya.

Kematian putrinya berhasil menggantikan putraku yang bunuh diri pasca dia sodomi berulang kali. Impas, bukan?

I can’t take the ache from heartbreak*

_____
17.04.2015
* The Script – No Good in Goodbye
296 kata, tidak termasuk judul dan catatan kaki, untuk Monday FlashFiction Prompt #74 – Stroberi

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer