#Mendua


Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya tepat saat selulerku berbunyi.

“Siapa, sayang?”

“Entahlah”. Jawabku setelah sepintas menengok layar seluler dan tergesa menekan tombol reject.
“Nomor ini amat sering menelponku tapi aku sama sekali tidak pernah mengenalnya. Aku juga tidak tahu apa perlunya.”

“Memang seberapa sering dia menelponmu, sayang? Sini, coba aku lihat…siapa tahu aku mengenalnya”

“Sudahlah, tak perlu kau pikirkan. Abaikan saja…”

Dengan segera aku menaruh selulerku ke meja di samping tempat tidur dan mengacuhkan permintaannya. Lalu aku menggeser tubuhku untuk rebah di sampingnya dan mendekapnya erat. Rapat, hangat, akrab. Sesekali aku membelai rambut panjangnya. Tak lama, dia pun terlelap dalam dekapanku.

Ah, kekasih gelapku ini sama sekali tidak perlu tahu, istriku lah yang menelponku tadi.


27.07.2012


Komentar

Postingan Populer