Kasih Tak Sampai
“Kamu mau jadi ibu dari anak-anakku?”
Aku buru-buru mengarahkan pandangan padanya.
Kaget. Pertanyaan ini datangnya terlalu tiba-tiba dan aku sama sekali tidak
siap dengan jawaban.
“Kok kamu malah diam? Aku janji, selalu berusaha
buat kamu bahagia. Mau, ya?”
Mataku mengerjap cepat. Sebuah nafas
panjang akhirnya berhasil aku hela, demi menetralisir debar jantung yang
berlarian tak tentu arah. Perlahan, aku tersenyum sambil menggelengkan kepala.
“Maaf, aku nggak bisa terima lamaranmu. Aku
memang cinta kamu, tapi kamu terlambat. Hubungan ini seharusnya berakhir. Kita
sudah jauh berbeda, jalan kita pun sudah nggak sama.”
“Tapi…”
“Sudahlah, aku mau pulang. Semoga kamu
bahagia tanpa aku. Tidurlah dengan tenang di rumah keabadianmu, biar para
malaikat yang menjagamu.”
***
Sudah,
terlambat sudah
Ini semua
harus berakhir
02.03.2013
Falling In February
Padi - Kasih Tak Sampai
Malam minggu gue pun jadi syahdu.
BalasHapusbagus :) sepenggal cerita yang bisa dijadiin cerita lebih panjang ya..
BalasHapus@Jemmy: yahh, maaf.. :(
BalasHapus@Leni: makasih ya, udah mampir. jadi lebih panjang, bisa dicoba :)
Jaddddiiiii ....... udah gitu aja? *garuk-garukgigi*
BalasHapusah ternyata yang ngelamarnya udah mati hiks
BalasHapus