jodoh, dimana kamu...??

Pagi ini, ruangan sempat heboh gara-gara salah satu officemate cerita kalau anak perempuan kesayangannya juga satu-satunya...mendadak terobsesi jadi Direktur di salah satu bank asing yang ada di Indonesia ini dalam waktu target 5 tahun. Buat saya, anak perempuannya memang bisa dibilang cukup ulet dan sukses. Di umurnya yang sekitar 27 - 28 tahun, sudah bisa jadi Wapimca di daerah Jakarta. Waw, amazing juga yaa...:)

My officemate ini lebih mencak-mencak karena sang suami ikut kasih dukungan penuh ke putrinya. Alasan keberatannya sebenarnya cukup masuk akal sebagai seorang ibu. Ingin putrinya segera menemukan jodohnya dan menikah. Well, ibu mana sih yang tidak ingin putrinya segera berumah tangga ketika sudah cukup umur? Every moms want it...


Well, keadaan itu juga yang akhir-akhir ini sering buat saya senewen. Di satu sisi, saya masih merasa pengalaman kerja dan tingkat karier saya masih amat sangat minim. Ibaratnya, masih kuli kelas teri (istilah apalagi iniiii...hahahaha). Di perusahaan persewaan perkantoran ini juga masih baru 1 tahunan. Dorongan untuk berbuat lebih, juga demi menambah ilmu yang sulit untuk di dapat di bangku kuliah...masih amat sangat besaaaarrrr. Apalagi akhir-akhir ini banyak hal-hal baru di perusahaan. Kenyataan di lapangan yang jauh berbeda dari yang saya dapat di bangku kuliah, itu yang sangat menarik hati. Ilmu berinteraksi dengan berbagai macam customer, itu juga luar biasa. Excited banget lah ya....!

Tapi di sisi lain, mama saya mulai mem"warning" tentang jodoh walaupun hanya sesekali. Tidak terlalu eksplisit juga sih...tapi mau tidak mau, cukup lah buat saya tersindir, hehehe... Kalau mama yang nyindir, masih mempan kok, walaupun kadang masuk telinga kanan-keluar telinga kiri. Yang lebih buat senewen itu kalau tetangga sudah mulai ikut-ikutan! Awalnya masih bisa sabar, positive thinking kalau itu bagian dari doa. Tapi lama-lama??? Warning-nya parah sorooooo....ampun deh ya! Lebih parah dari mama! Sebenarnya yang jalani hidup itu siapa sih ya?? :|

Wajar sih, bulan depan umur saya sudah menginjak 24 tahun dan rasanya waktu berjalan amat sangat cepat. Impian saya dulu, menikah itu sekitar umur 24 - 25 tahun. Tapi kondisi kayak sekarang, kok rasanya impossible ya? Bukan pesimis tapi...saya cuma tidak ingin berharap terlalu tinggi. Salahkah saya dengan pola pikir seperti itu? Rasanya tidak... Bahkan mungkin, banyak dari wanita yang berpikiran sama dengan saya. Bahasa yang lebih tepat, saya going where the wind blows. Go with the flow....


Hal lain yang turut andil dari pola pikir itu, apalagi kalau bukan "belum ketemu jodohnya"?. Tidaaaakk, saya tidak perlu munafik tentang itu. Bukan pemilih sih sebenarnya tapi selektif. Itu beda lho... Saya masih memimpikan hal yang sama dengan yang dipikirkan oleh wanita-wanita lain. Hidup dengan orang yang kita sayang dan kasihi, berbagi canda tawa bahkan tangis duka, bertukar pikiran dalam banyak hal, memiliki buah hati yang menawan hati.... Ada sosok laki-laki yang bisa membimbing juga melindungi saya. Bukan harapan muluk dan justru terkesan standar kan?

Yang tertanam dalam benak saya sekarang ini...jodoh itu sama halnya dengan rejeki. Lho kok bisa? Iya...rejeki itu kan, kalau memang belum waktunya dapat...sekeras apapun usaha yang kita lakukan, ya enggak bakal dapat. Mau jungkir balik, mau pakai nangis, mau pakai cara apapun...kalau memang belum waktu dan bukan jatah kita, ya sudah. Tapi kadang, ketika kita sudah berserah diri, pasrah dan merasa lelah dengan ikhtiar...rejeki bisa muncul dari mana saja juga dari siapapun! Kadang yang kita dapat malah jauh lebih banyak dari yang kita harapkan. Pernah kan...kejadian kayak gitu?

Nahh...sama halnya jodoh! Mau dicari kemanapun, dengan cara apapun...pas emang belum waktunya dapat, mau bilang apa lagi? Biarlah Allah SWT yang mengatur dan kita tidak perlu "repot" untuk campur tangan dalam urusanNya. JanjiNya jelas kok...bahwa setiap makhluk sudah diciptakan secara berpasang-pasangan.

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS. Yaa Siin 36:36)

Memang sih, ada "anekdot"...kalau jodoh itu, kita yang menentukan dan nantinya Allah tinggal "sekedar memberi Acc". Terlepas dari benar atau tidaknya "anekdot" itu, disinilah saya. Tetap dengan harapan dan doa yang sama. Tetap berkutat dengan satu kesibukan ke kesibukan yang lain. Tetap dengan keriweuhan dari satu berkas ke berkas yang lain. Tapi yang pasti, disinilah pula saya dan masih dengan pertanyaan yang sama...."jodoh, dimana kamu...??"

Komentar

  1. nice post :)
    gw banget dech, hehe...
    Allah pasti akan mempertemukan jodoh qt, sooner or later...
    visit my blog jg yach,
    naouribie.blogspot.com
    thx

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer