[Prompt #72] Foto Terbaik

Ah, gadis itu akhirnya muncul. Memakai baju balet dengan rok model tutu berwarna merah muda. Senyumnya yang malu-malu, juga pipi gembilnya yang berwarna nyaris sama dengan bajunya, membuatku semakin gemas melihatnya.

“Kamu cantik sekali, Sayang.” pujiku, yang membuatnya semakin malu dan memainkan ujung-ujung roknya.

“Lihat Syafiqa, ya…” ujarnya sekilas, yang kemudian dia lanjutkan dengan membuat beberapa gerakan balet. Dia memutar, melengkungkan tubuhnya, dan melakukan beberapa gerakan lainnya.

Kamera yang tergeletak di meja di depanku, segera kusambar. Gadis ini sungguh terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Ah, lihatlah, bahkan ketika aku menutup sebelah mataku demi melihat titik fokus di kamera, gadis ini tetap terlihat memesona.

Beberapa foto berhasil kudapat. Cantik. Aku terpana ketika melihat hasilnya satu demi satu.

Sudut mataku menangkap langkahnya yang mendekat ke arahku dengan malu-malu. Seketika aku mengangkat pandanganku, lalu tersenyum. “Mau lihat hasilnya?”

Tanpa ditanya dua kali, dia segera mendekatiku dan mengagumi dirinya sendiri di layar kameraku. Dia tertawa. Ah, tawa itu…

Perlahan, aku memeluk gadis itu, dan mendaratkan sebuah ciuman ke dahi dan pipinya. Sesudahnya, alih-alih menjauhiku, dia malah mendaratkan kedua tangannya di pipiku, menepuk-nepuk, dan mencubit dengan lembut.

Berada di dekatnya membuatku lebih bisa melihat parasnya dengan jelas. Alisnya yang tebal, bulu mata yang lentik, bentuk mukanya yang lonjong, bibirnya yang mungil. Ah, andai dia anakku. Betapa dia sungguh mirip dengan…

“Syafiqa, kamu sudah siap, Sayang?” sebuah suara terdengar dari dalam menuju tempat kami berada. Seorang perempuan yang mukanya mirip dengan gadis itu muncul. Sosok laki-laki terlihat berjalan di sampingnya. Mereka bergandengan tangan dengan mesra.

“Mamaaaaa…” teriak si gadis sambil berlari. Perempuan itu menyambutnya sambil berjongkok, lalu memeluknya dengan sayang. Hanya beberapa detik, sebelum dia kemudian mengarahkan pandangan dan senyumannya ke arahku. Aku tercekat…

“Reza, maaf, ya, jadi nunggu lama. Tadi sebenarnya sudah siap, tapi pas lihat baju mas Iqbal, ternyata agak kusut, jadi harus disetrika dulu. Kan biar hasil fotonya bagus. Maaf, ya…” ujar si perempuan.

Aku mencoba tersenyum. “Nggak masalah, Mira. Tadi aku ditemenin sama Syafiqa kok. Ditunjukkin gerakan balet segala. Anakmu cantik. Cantik sekali, juga mirip kamu.”

Pujianku dibalasnya dengan sebuah senyuman, dan lelakinya yang berdeham pelan. “Terima kasih, Rez… Bisa kita mulai sekarang?”

Aku mengangguk, lalu segera mengatur mereka sesuai ide foto keluarga yang diinginkan. Aku harus menghasilkan foto yang apik. Aku harus…

Setidaknya, aku ingin mengabadikan Syafiqa dengan paripurna. Oh, tentu saja perempuan yang memiliki panggilan “mama” itu, juga harus tercetak di foto dengan apik.

Bagaimana mungkin aku tidak memberikan hasil foto terbaik untuk perempuan terindah di hidupku?


sumber
_____
27.11.2014
* 408 kata, tidak termasuk judul dan catatan kaki

Komentar

  1. eh aku langsung browsing rok model tutu itu yang gimana lho, hehe. Lucu ya :D
    ini lokasinya di rumah keluarga Syafiqa, ya Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lucuuuu... itu rok anak-anak favoritku. :')

      iya, ini lokasinya di rumah keluarga Syafiqa.

      Hapus
    2. he'em, kalo dipake anak-anak imut banget tuh.
      mas mas, move on dong... :D

      Hapus
  2. Sepertinya, sepertinya loh Mbak ya, saya udah mengerti kalo mamanya Syafiqa itu mantannya Reza. Jadi pas diakhir disebutin mantanku, agak gimana gitu. Soalnya Mbak menceritakannya runtun, rapih jadi saya terbawa alur. Apa sebaiknya diakhir dibiarkan pembaca dengan masing2 persepsinya :D oiya baca ini, jadi keinget video heboh mantan pacar ke nikahan mantannya, bhihik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketebak ya? aku juga nggak mungkin biarin FF tanpa petunjuk sama sekali. jadi gimana dong? :(

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Itu kan pgnnya saya, Mbak. Pembaca lain mungkin berbeda pandangan. Terserah penulisnya aja :D

      Hapus
    4. kalimat terakhir udah aku ubah. nggak tau harus dibegimanain lagi. :/

      Hapus
  3. Arghhhhhhh
    aku nyesel baca ff inii jadi ingan man..
    eh Vanda makin cantik yah??

    Baguss aku sukaa

    Ajen yang cantik jelita

    BalasHapus
    Balasan
    1. move on, Jen... move on. hehehe, makasih udah baca. :)

      Hapus
  4. betul kata mak Helda... saya juga sudah bisa menebak akhir dari cerita tsb. Jadi sepertinya, lebih enak dibuat menggantung hehehe... sepertinya ya mba...

    BalasHapus
  5. nah, tulisan yg ini. Klo nggak baca komen saya bingung si Reza itu siapa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Reza kan yang mau fotoin mereka. petunjuknya masa kurang jelas? x(

      tadi dikomentar "mending menggantung", ini sekarang pasca diganti jadi bingung. trus, mesti gimana? x(

      Hapus
    2. Hihihihi...saran mah ditampung aja, Van, endingnya terserah penulis aja :P Lha, klo ngikutin saran ntar diubah mulu, dong :mrgreen:
      *mau kasih saran tapi gak jadi ah, ntar diubah lagi :P *

      Hapus
  6. ceritanya udah bisa ditebak dari awal mbak, tapi udah bagus kok. aku jadi kebawa pas bacanyaaa hihi

    BalasHapus
  7. mantan masih bersahabat. wow! hehehe.
    ceritanya bagus mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kan bersahabat bisa sama siapa aja. :D

      Hapus
  8. Kalo nurutin pendapat semua orang, bakalan bingung Vanda. Yang dirasa cocok saja lah yang dipakai. Yang lain cukup dibaca saja.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer