Indonesia Channel 2013: Nusantara. Bersatu dalam Cinta Indonesia

Berawal dari keisengan buka facebook di hari Jum’at, tanggal 13 September 2013. Scrolling timeline tanpa henti sampai akhirnyaaa… eits, ada sesuatu yang menarik perhatian. Ada satu akun yang upload foto poster acara pemerintah kota Surabaya di bulan September 2013 (yang demi Tuhan, sampai sekarang belum juga inget, akun apa yang pasang foto poster itu, huhuhu…). Jadwal acara yang pertama kali dilihat, sendratari Ramayana di Gedung Cak Durasim. Wohh, keren! Di detik pertama penuh semangat, detik berikutnya seketika lemes gegara acara sendratari itu sudah diadakan hari Kamis malam, tanggal 12 September 2013. Oh, baiklaaahhh… (nangis di pojokan).

Agenda berikutnya, Indonesia Channel 2013 “Bersatu dalam Cinta Indonesia”. Ini posternya.


Demi mengobati kekecewaan akibat gagalnya nonton sendratari, dipikir-pikir, rasanya acara ini nggak kalah menarik. Iya, memang, aku sama sekali nggak ada bayangan ini acara apa. Sekilas baca dan menyimpulkan sendiri, “ini pasti acara mahasiswa-mahasiswi asing, nari tari-tarian Indonesia”.

Sempat tanya ke salah satu dosen Fakultas Kedokteran Hewan Unair, yang aku panggil “Daddy”, dengan harapan beliau tau, ini acara apa.

13/09/2013 Fri 9:36AM
Dad, hari Minggu besok ada acara di auditorium “bersatu dalam cinta Indonesia”, itu acara apa? Daddy tau ga?
---Sent.

Dan dibalas…

13/09/2013 Fri 9:39 AM
Hehehe aku ga tau e itu acara apa.

*pingsan

Mau nekat? Hayuklah!

**

Dan akhirnya, Minggu 15 September 2013 pun tiba. Sekitar jam 18.30, sampai juga di Airlangga Convention Centre (ACC). Nonton sendirian, gara-gara teman yang diajakin nonton mendadak nggak bisa ikut. Berani? Ayo aja!

Begitu masuk di pelataran parkir, sudah banyak orang. ACC bagian bawah, disediakan buat tamu-tamu VIP. Untuk umum, duduk di tiga sisi tribun (yang akhirnya jadi lautan manusia). Dengan jarak yang lumayan jauh, ini gambaran panggung acara.

Keterangan:
Urut dari kiri-kanan, susunan gamelannya sebagai berikut:
1. Bali
2. Yogya – Jawa Tengah
3. Sulawesi
4. Jawa Barat
5. Jawa Timur (Suroboyoan)

Jam 19.00, acara dimulai. Pembukaan oleh MC, pembacaan susunan acara, dan sambutan demi sambutan. Anggota paduan suara Unair pun naik ke panggung, memandu hadirin nyanyi Indonesia Raya. Pasca itu, mereka punya dua penampilan lagi, yang pertama, koor lagu “Surabaya oh Surabaya”. Yang kedua, mereka membagi diri jadi empat kelompok dan menarikan tari Saman. Pembukaan yang apik, karena dimulai dari tarian yang asalnya dari provinsi paling Barat Indonesia, Daerah Istimewa Aceh.

Dan akhirnya, tadaaa… acara inti pun dimulai. Ambil tema “Nusantara. Bersatu dalam Cinta Indonesia”, di screen ada ilustrasi Gajah Mada. Oke, settingnya adalah Kerajaan Majapahit yang terkenal berhasil menyatukan seluruh Nusantara, bahkan sampai Malaysia juga Tumasik (Singapura), ketika pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, dan Gajah Mada sebagai Mahapatih.

Tarian demi tarian dari daerah Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, ditampilkan dengan apik. Para penari hampir 100% orang asing, tapi mereka bisa menghayati tiap gerakan. Yang lebih buat bulu kuduk meremang, ekspresi wajah mereka keliatan bangga bisa menarikan tarian-tarian Indonesia. Penampilan mereka seakan tanpa cela. Info di akhir, demi acara ini, mereka latihan intensif selama tiga bulan.

Dari sekian penampilan (mereka juga memainkan gamelan (dibagi lima kelompok dan tiap kelompok main gamelan yang berbeda-beda), juga pencak silat), penampilan paling favorit itu tari Kereta Kencana, dari Bali. Dibawakan sepuluh orang penari. Mereka bawa alat pendukung dua payung hias yang ukurannya lumayan besar, yang di akhir tarian, diumpamakan sebagai roda dari sebuah kereta kencana yang dinaiki Prabu Rama dan Dewi Sinta. Aakkk… itu bagus banget! Paling suka! Di sisi lain, musik dari gamelan Bali memang selalu bisa mencuri perhatian, karena iramanya yang cepat. Kesannya energik, bikin semangat.

Menjelang penutup, ada salah satu pemain yang membacakan Sumpah Palapa, sumpah sakti Gajah Mada. Dibacakan di dua bahasa, Sansekerta dan Indonesia. Awalnya aku kira pemain yang bacain itu orang Indonesia, lewat penilaian cara dia ngomong yang fasih banget. Dan yakk, tebakanku salah! Dia dari negara Fiji! Salut.

Menit demi menit berlalu, tanpa sadar ternyata jam sudah menunjuk angka sepuluh malam. Acara puncak, seluruh penari asing kumpul di panggung. Setiap kali nama negara disebut, penari dari negara itu maju ke depan, dan mereka kasih hormat ala negara masing-masing. Applaus tanpa henti. Indonesia disebut paling akhir, dan yakk, bisa ditebak, negara kita ini dapat sorak-sorai paling keras juga lama. Merinding. Bikin terharu. Aduh, aku nggak bisa gambarin itu perasaan apa.

Para penarinya tuh!

Setiap acara pasti ada kekurangan. Yang paling utama, banyak anak-anak muda (oh, Vanda udah tua?) kira-kira masih SD atau SMP, yang berisiknya pake banget! Akhirnya setiap kali MC baca narasi soal Kerajaan Majapahit di tiap jeda tarian, suaranya nyaris nggak terdengar. Mereka udah berulang kali diingetin buat diam. Mereka bisa diam, tapi cuma sekitaaaarrr... tiga detik. Pffttt. 

Kekurangan kedua, semua pengantar dibawakan dalam Bahasa Indonesia. Ada baiknya kalau MC juga membawakan dalam Bahasa Inggris. Bukan, bukan saya nggak bangga sama bahasa sendiri, tapi ada orang asing yang jadi penonton juga, dan mereka nggak paham sama apapun itu yang dibacakan MC. Penonton asing itu antusias buat lihat, tapi akhirnya jadi agak kecewa karena terkendala bahasa. Kenapa aku bisa tahu? Karena aku duduk sebelahan sama orang Pakistan, yang baru sampe Surabaya awal September ini, dan pemahaman bahasanya masih minim. 

Yang buat aku sedih, jarak tempat duduk sama panggung, jauh banget. Akhirnya sulit ambil dokumentasi di tiap tarian. Tapi gimanapun, ini tetap pengalaman pertama yang mengesankan. Tahun depan kalau ada lagi, niatan nonton lagi. *senyum lebar*

Akhir kata, hal yang buat aku merenung adalah mereka yang orang asing, bisa bangga menarikan tarian-tarian Indonesia, nyaman dengan baju daerah yang mereka pakai, bahkan mahir memainkan gamelan. Walaupun cuma di satu kesempatan, mereka benar-benar sepenuh hati jalani itu semua.

Lalu, bagaimana dengan kita?

Cuma temen kok, beneran… hehehe

Negara pendukung Indonesia Channel 2013: Nusantara. Bersatu dalam Cinta Indonesia:

Australia – Austria – Azerbaijan – Bulgary – China – Croatia – Denmark – Fiji – France – Germany – Greece – Hungary – India – Italy – Japan – Kazakhstan – Kiribati – Laos – Morocco – Myanmar – Nauru – Netherland – Norway – PNG – Philippines – Poland – Russia – Samoa – Serbia – Singapore – South Africa – South Korea – Spain – Suriname – Thailand – United Kingdom – USA – Tonga – Tunisia – Turkey – Vietnam – Of course, INDONESIA!


16.09.2013

Komentar

Postingan Populer