Doa di Penghujung Januari

Tuhan,
Surabaya sedang hujan ketika aku menulis surat ini. Waktu yang kata-Mu adalah salah satu di antara beberapa waktu yang tepat untuk memanjatkan doa. Semoga Kau bisa dengan mudah menemukan doaku, kemudian mengabulkannya.

Tuhan,
Bisakah Kau mengizinkan abang, Akmal bin M. Roem, untuk tidak pulang dulu dan tetap ada di Surabaya sampai ulang tahunku di bulan Maret?

Atau setidaknya, sampai ulang tahunnya di akhir Februari?

Semoga Engkau tidak mengategorikan permintaan ini sebagai sesuatu yang omong kosong. Karena sebagaimana yang sering diingatkan oleh makhluk ciptaan-Mu yang bernama mahasempurna itu, Kau adalah satu-satunya tempat untuk memohon.

Setidaknya, tolong terimalah surat ini, Tuhan.

Dan kutitipkan pula tetesan air mata yang kutahan agar tidak jatuh, kepada-Mu.



31.01.2015

Komentar

  1. Amin. Amin. Amin. Kalau dirimu kehabisan tisu, kamu boleh minta padaku =).

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaaa... Hana baik sekali. makasih. =)

      Hapus
  2. Amin. Jikapun nanti abangmu pulang, semoga kangen-kangenan akan memupuk rasa sayang kalian menjadi lebih dalam. Amin.

    (Btw bahasaku kayak novel romance)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.

      hahahaha, mungkin udah waktunya Aprie buat novel romance.

      Hapus
  3. Jangan tanggung-tanggung doanya, Onty. Minta saja kalian tetap bersama. Kalau nggak dia yang di Surabaya, ya kamu yang ke kotanya. Merdeka!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer